Beringin tua di pinggir jalan raya
di sebuah ibu kota yang setengah muda
ratusan tahun usianya berdiri
menadah matari memayungi bumi
burung-burung berterbangan menyanyi
di sini rumah mereka, di sini keluarga bahagia
kupu-kupu berkejaran dalam senda guraunya
anak-anak bermain di keteduhan perdunya.
Tiba-tiba pagi yang hitam itu datang
geregasi teknologi menyerangnya
dengan kejam membenamkan gigi-gigi besi
sehingga terdengarlah jeritan ngeri
suara Beringin rebah ke bumi.
Sampai sekarang, tiap senjakala lembayung petang
dengarlah suara Beringin mengucapkan pesan:
Selamat tinggal, selamat tinggal wahai awan
Selamat tinggal matari selamat tinggal bulan
Selamat tinggal kupu-kupu sayang
Selamat tinggal wahai burung-burung bersarang
Selamat tinggal anak-anak bermain riang.
Namaku Beringin pohon tua yang terbuang
dimusuhi oleh rancangan bernama Pembangunan.
Usman Awang
El árbol Banyan
Hay un antiguo baniano
al borde de la carretera
y allí persiguiendo mariposas en el vacío
los niños juegan a la sombra de los troncos...
Wan Osman Wan Awang también conocido como Usman Awang
No hay comentarios:
Publicar un comentario